
Setelah sekian lama menemani pembaca Beritagar berdiskusi santai, akhirnya pada Februari 2018 lalu Obsat telah mencapai episode ke-200.
Bertepat pada Kamis, 22 Februari 2018 di Eat & Eat FX Lifestyle, Sudirman, Jakarta, Obsat ke-200 mengangkat tema Gairah Perfilman Indonesia dan dihadiri oleh lebih dari 200 partisipan.
Pada kesempatan yang sama, memperingati episode ke-200, Obsat juga "mentraktir" 200 partisipan pertama yang hadir dalam Obsat.
Tema yang diangkat pun spesial, yaitu mengenai industri perfilman Indonesia yang saat ini semakin berkembang.
Dalam Obsat ke-200: Gairah Perfilman Indonesia, para pembicara; Catherine Keng (Corporate Secretary Cinema 21), Sheila Timothy (Lifelike Pictures), dan Angga Dwimas Sasongko (Visinema), mengupas tuntas mengenai visi, harapan, dan upaya yang terus dilakukan oleh sineas tanah air untuk membuat film Indonesia semakin berkualitas dan menarik minat masyarakat.
Perbincangan semakin menarik, karena para hadirin tidak hanya mendapatkan gambaran kondisi perfilman Indonesia dari kaca mata para film-maker, tapi juga pergerakan penonton film Indonesia dari ekshibitor.
Berikut adalah kemeriahan Obsat ke-200: Gairah Perfilman Indonesia yang sempat diabadikan oleh fotografer Beritagar.id.





Beritagar.id menyelenggarakan Obsat pertama kali pada Agustus 2015, Obsat ke-169: Potret Media Online Indonesia, Kecepatan vs Akurasi yang berlangsung di Es Teller 77 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekaligus memperkenalkan situs Beritagar.id pada pembaca.
Obsat pertama oleh Beritagar.id dihadiri oleh Rustika Herlambang (Indonesia Indicator), Imam Wahyudi (Dewan Pers Indonesia), dan Kuskridho Ambardi (Dosen S2 Komunikasi UGM) sebagai narasumber dan dimoderatori oleh Wicaksono (@ndorokakung).
Obsat hadir sebagai wadah diskusi terbuka yang mengangkat tema berbeda dan terdepan setiap bulannya.
Sepanjang perjalanannya, Obsat telah menghadirkan narasumber kredibel dan mengangkat beragam tema seperti wanita Indonesia, anak muda dan politik, film, musik, dan lainnya.
Ke depan, kami berharap Obsat dapat selalu menjadi wadah diskusi yang berkontribusi dalam merawat Indonesia.