Journocoders: Twitter Analisis dan Visualisasi pakai R

Journocoders Indonesia
Journocoders Indonesia
© Niyanni /beritagar.id

Di Indonesia dan beberapa negara lainnya, penggunaan Twitter oleh politikus merupakan hal yang lumrah. Politikus mengadopsi dan menggunakan Twitter sebagai medium untuk komunikasi politik, berinteraksi dengan audiens, terutama menjelang dan selama kampanye pemilihan umum. Menjelang pemilu serentak di Indonesia yang akan berlangsung pada 17 April, mulai dari berita politik terkini, jejak langkah para partai politik, cuitan-cuitan para kandidat, komentar para ahli politik, hingga parodi politik, semua dapat ditemukan di Twitter.

Hal tersebut menjadi menarik untuk dibahas, tak terkecuali bagi Journocoders. Sore itu, Sabtu (23 /2) di kantor Beritagar.id, Journocoders menggelar pertemuan rutin dengan tema “Twitter Analysis and Visualization with R”. Dibagi jadi dua sesi. Sesi pertama belajar analisis Twitter tentang Pilpres 2019 menggunakan R yang disampaikan oleh Raden Muhammad Hadi, mathematics modeler Quantus Telematika Indonesia. Sesi kedua dilanjutkan dengan teleconference bersama Francesca Arcostanzo, social media analyst EUVisions, membicarakan tentang Twitter saat pemilu di Italia.

Belajar analisis Twitter menggunakan R dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan dari Raden, dan sesi kedua praktik menggunakan R.

Utak-atik analisis Twitter pakai R
Utak-atik analisis Twitter pakai R
© Journocoders Indonesia /@Journocoders_id

“Untuk menganalisis Twitter menggunakan R, langkah pertama yang harus dilakukan adalah meng-install R studio di laptop dan memiliki akun Twitter serta email,” kata Raden.

Raden M. Hadi, salah satu narsum
Raden M. Hadi, salah satu narsum
© Journocoders Indonesia /@Journocoders_id

R adalah bahasa pemrograman dan sistem perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengerjakan segala hal terkait komputasi statistik. Sampai saat ini, bahasa pemrograman R terus berkembang pesat seiring dengan semakin populernya Big Data, dan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan data scientist untuk mengolah dan menganalisis data di perusahaan tersebut sebagai dasar pengambilan kebijakan dan mengautomatisasi proses bisnis menjadi data-driven.

Bagi seorang pemula di bidang data science, R merupakan bahasa pemrograman yang sangat direkomendasikan untuk dikuasai. Salah satu keuntungan utama menggunakan R adalah, memudahkan pengguna menulis program dan fungsi sesuai keinginan mereka sendiri.

Dalam pelatihan ini, Raden menggunakan akun Twitter Jokowi sebagai contoh analisis. Dari akun Jokowi, ingin diketahui ada berapa banyak tweet tentang #TNIPOLRIBukanAlatKekuasaan.

Sesi praktik analisis Twitter menggunakan R berlangsung sekitar hampir dua jam. Sekitar lima puluh peserta yang hadir terlihat sangat antusias mendengarkan pemaparan Raden dan aktif mengajukan pertanyaan.

Seusai sesi yang dipandu Raden, kegiatan dilanjutkan dengan teleconference bersama Francesca selama kurang lebih satu jam.

Sekilas pemaparan @f_arcostanzo, social media analyst, menyoroti Twitter saat Pemilu Italia.
Sekilas pemaparan @f_arcostanzo, social media analyst, menyoroti Twitter saat Pemilu Italia.
© Journocoders Indonesia /@Journocoders_id

Poin pertama diawali dengan sebuah pertanyaan besar, “Mengapa Twitter?”

Saat ini kesempatan untuk mendengarkan lebih banyak dari waktu-waktu sebelumnya. Twitter memiliki jumlah data yang sangat besar, tersedia gratis untuk umum, data muncul dari warga yang menjadi sarana untuk mengekspresikan pendapat, dan bentuk komunikasi dua arah memungkinkan warga negara dan kandidat melakukan investigasi secara simultan.

Lalu di poin kedua, Francesca menjelaskan bahwa ada empat topik utama penelitian yang dilakukan di Twitter terkait kampanye saat pemilu. Pertama, penggunaan Twitter oleh politisi, terdiri dari performa dan topik si politisi. Kedua, reaksi daring yang terjalin antara warga negara dengan politisi. Ketiga, penggunaan Twitter oleh warga negara selama kampanye yang memperhatikan topik si politisi, analisis jaringan, dan memperkirakan keberpihakan politik. Keempat, peramalan hasil pemilu.

Key performance indicator (KPI) yang digunakan EUVisions untuk menilai performance para kandidat politisi dan partai politik Italia di Twitter ada tiga. Kandidat yang paling banyak membuat tweets (tweets/hari), Kandidat yang paling menarik (retweets/tweets), dan kandidat yang paling responsif (replies).

Selanjutnya, Francesca menjelaskan skor para kandidat politisi dan partai politik berdasarkan KPI, dan cara mengidentifikasi topik kampanye di Twitter menggunakan mesin.

Adzan maghrib menjadi penanda berakhirnya pertemuan Journocoders yang ke-12 ini. Sebelum pulang, Raden, Francesca, dan para peserta menyempatkan diri untuk foto bersama.

Raden, Francesca, dan para peserta menyempatkan diri untuk foto bersama.
Raden, Francesca, dan para peserta menyempatkan diri untuk foto bersama.
© Francesca Arcostanzo /@f_arcostanzo

Tak sempat hadir di pertemuan Journocoders yang ke-12? Jangan sedih, karena di ulang tahun Journocoders yang jatuh tepat di bulan April ini, bakal ada talkshow yang mengulik fungsi data sebagai clearing house dan memverifikasi fake news, info selengkapnya bisa disimak lewat Twitter Journocoders Indonesia.

 Journocoders vol.14
Journocoders vol.14
© Journocoders Indonesia / @Journocoders_id
BACA JUGA