
Journocoders merupakan forum belajar dan berdiskusi bagi para jurnalis dan orang-orang yang tertarik di bidang media jurnalistik kembali dilaksanakan Sabtu, 28 September 2019, bertempat di kantor Beritagar.id. Pada pertemuan kali ini membahas tentang “R Data Mining and Visualization: Playing around with Spotify’s chart” bersama Yearry Panji Setianto, PhD. lulusan dari Ohio University, serta dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selaku pemateri dalam forum kali ini.
Workshop diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda, mulai dari pekerja perusahaan media, business development, fresh graduate, hingga pekerja perusahaan startup. Workshop diawali dengan menginstall Software “R” dan “R Studio” yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kemudian peserta menginstall beberapa package untuk dapat memasukkan data ke dalam chart di Spotify.
Kemudian peserta juga menginstall Spotify yang nanti akan digunakan untuk membuat chart sendiri sesuai dengan artis yang dipilih. Setelah itu peserta memasukan rumus-rumus yang digunakan untuk dapat memvisualisasikan. Nantinya, para peserta akan mengetahui jenis musik apa saja yang sudah diputar pada akun Spotify mereka masing-masing, mengetahui lima lagu yang terakhir diputar, melihat playlist jangka panjang, dan lebih spesifik lagi, peserta dapat mengetahui tentang siapa musisi yang selalu didengar serta melihat 5 daftar lagu terbaik maupun 5 daftar lagu terburuk. Sehingga, peserta dapat mengidentifikasikan data sesuai dengan keinginan kita seperti album mana yang paling sering kita dengarkan pada aplikasi Spotify.
Para peserta diminta untuk mencoba mencari data dengan memasukan rumus-rumus tertentu sesuai arahan dari Yearry Panji. Hasilnya, rata-rata para peserta belum berhasil dalam pengambilan data. Menurut Yearry, jika saat melakukan data mining terdapat error, sebaiknya tidak dilakukan secara berulang agar tidak diduga sebagai pengambil data, namun dapat dilakukan secara berkala di waktu berikutnya, karena jika terus mencoba maka sistem Spotify akan menduga peserta melakukan tindakan illegal.

Para peserta terlihat antusias dalam mencoba rumus-rumus yang lainnya sembari menikmati hidangan yang sudah disiapkan. Jika ada peserta yang mengalami kendala maka Yearry Panji selaku pemateri siap untuk membantu. Sementara itu, hasil dari pengambilan data tersebut dilanjutkan ke proses visualisasi data. Dalam hal ini, peserta bebas untuk memvisualisasikan data sesuai dengan keinginan masing-masing.
Workshop ini sangat bermanfaat khususnya orang-orang yang bekerja di media. Para peserta merasa sangat senang bisa mengikuti Journocoders karena dapat mengembangkan dirinya dan bermanfaat bagi jurnalis dalam mencari data.
Salah satu peserta yang saya temui, Zahra yang merupakan Business Develoment di salah satu perusahaan survey pemetaan di Jakarta mengaku sudah 2 kali mengikuti Workshop Journocoders dan merasa sangat aplikatif dan disajikan dengan kasus yang nyata sehingga dapat langsung merasakan praktiknya. Dalam pekerjaan yang sedang ia tekuni, memang tidak berkaitan langsung dengan coding. Tapi ia mengaku setelah lulus kuliah ingin mendalami tentang data science, coding dan bahasa pemrograman, “sebenernya aku ikut ini (workshop Journocoders) buat tau gambaran tiap masing-masing bahasa pemrograman itu gimana dan biar ngetrigger aku biar explore sendiri kedepannya” ujarnya.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB menandakan workshop kali ini untuk segera diakhiri. Untuk informasi mengenai Workshop Journocoders Indonesia yang diadakan rutin tiap bulannya dapat diakses melalui Twitter Journocoders Indonesia @Jounocoders_id, dan Instagram @Journocoders_id.